SPORT MASSAGE
1.
Pengertian Sport
- META AI : Sport merupakan
aktifitas fisik yang tersruktur dan terorganisir, yang melibatkan
kompotensi permainan, ataun latihan untuk meningkatkan kekuatan ,
kecepatan, ketangkasan, dan daya tahan tubuh.
- CHATGPT : Sport berasal
dari bahasa inggris sport adalah kegiatan fisik yang dilakukan secara
teratur dengan aturan tertentu untuk meningkatkan kebugaran,keterampilan
atau sebagai hiburan dan kompotensi.
- GEMINI : Sport adalah
aktivitas fisik yang terencana, memiliki tujuan tertentu (kesehatan,
prestasi, atau hiburan), dan dilakukan dengan aturan atau cara tertentu.
- POE : Sport atau
olahraga adalah aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur dan
terstruktur, biasanya melibatkan kompetisi dan tujuan tertentu. Olahraga
dapat dilakukan secara individu atau dalam tim dan mencakup berbagai jenis
aktivitas, seperti permainan, latihan, dan perlombaan.
- DEEPSEEK : sport (dalam
Bahasa Indonesia: olahraga) adalah semua bentuk aktivitas fisik yang
biasanya bersifat kompetitif dan bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan fisik, menjaga kesehatan, serta memberikan hiburan, baik bagi
yang melakukan maupun yang menonton.
Menurut
para ahli (Dewan Eropa (The Council of Europe) "Olahraga
adalah semua bentuk aktivitas fisik yang spontan, terorganisir, atau
kompetitif, yang bertujuan untuk mengekspresikan atau meningkatkan kebugaran
fisik dan mental, membangun hubungan sosial, atau memperoleh hasil dalam
kompetisi di semua level.
jadi sport
adalah aktifitas fisik yang tersruktur dan terorganisir yang melibatkan
kompetensi permainan secara teratur dengan aturan tertentu dan meningkatkan
kinerja fisik dan daya tahan tubuh.
2. Massage
- CHATGPT : Massage
adalah pijatan atau urutan pada jaringan lunak tubuh (otot,
tendon, ligamen) dengan tujuan memberi efek fisiologis maupun psikologis.
Biasanya dilakukan dengan tangan, jari, atau alat tertentu.
- META AI : Pijat atau
massage adalah teknik yang digunakan untuk memanipulasi jaringan lunak
tubuh, seperti otot, tendon, dan ligamen, untuk meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan. Pijat dapat membantu mengurangi stres, menghilangkan
ketegangan otot, meningkatkan sirkulasi darah, dan mempromosikan
relaksasi.
- GEMINI :Pijat (massage) adalah
praktik manipulasi jaringan lunak tubuh untuk meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan. Ini melibatkan penekanan, penggosokan, dan gerakan lain
pada otot, tendon, ligamen, dan kulit.
- POE : Pijat adalah suatu
bentuk terapi fisik yang melibatkan manipulasi jaringan lunak dalam tubuh,
seperti otot, tendon, dan ligamen, untuk meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan. Pijat dapat dilakukan dengan berbagai teknik, termasuk:
- Teknik Lembut: Menyentuh dan
menggosok kulit dengan lembut untuk relaksasi.
- Teknik Tekanan: Menggunakan
tekanan lebih dalam untuk meredakan ketegangan otot.
- Teknik Gerakan: Menggerakkan
bagian tubuh untuk meningkatkan fleksibilitas dan sirkulasi.
Pijat
sering digunakan untuk tujuan relaksasi, mengurangi stres, meredakan nyeri, dan
meningkatkan sirkulasi darah. Selain itu, pijat juga dapat bermanfaat untuk
kesehatan mental dan emosional.
- DEEPSEEK : Massage (dalam
Bahasa Indonesia: pijat atau pijatan) adalah suatu terapi
atau teknik yang melibatkan manipulasi pada jaringan lunak
tubuh (seperti otot, kulit, tendon, dan ligamen) menggunakan tekanan
yang teratur dan terarah. Tekanan tersebut biasanya diberikan dengan
menggunakan tangan, jari, siku, lengan bawah, atau bahkan alat khusus.
Tujuan utamanya adalah untuk merelaksasi, mengurangi ketegangan, meredakan nyeri, meningkatkan sirkulasi darah, dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Menurut
Science Direct terapi
pijat adalah praktik perawatan kesehatan tertua yang menggunakan teknik manual
untuk merelaksasi mental, mengurasi ketengangan otot, mengurangi rasa sakit,dan
meningkatkan sirkulasi atau limfatik.
3.Sport
Massage
- CHATGPT : Sport massage
adalah pijatan khusus yang ditujukan untuk atlet atau orang yang
beraktivitas fisik intensif. Bedanya dengan pijat biasa, sport massage
lebih fokus pada otot-otot yang bekerja saat latihan/pertandingan, dengan
teknik tertentu untuk menunjang performa maupun pemulihan.
- META AI : Pijat olahraga
atau sport massage adalah teknik pijat yang dirancang khusus untuk atlet
dan individu yang aktif secara fisik. Tujuan utama sport massage adalah
untuk membantu meningkatkan kinerja atlet, mengurangi cedera, dan
mempercepat proses pemulihan.
- GEMINI : Sports massage
adalah jenis pijat yang dirancang khusus untuk atlet dan orang yang aktif
secara fisik. Tujuannya bukan hanya untuk relaksasi, tetapi juga untuk
membantu tubuh mempersiapkan diri sebelum berolahraga, meningkatkan
performa selama olahraga, dan mempercepat pemulihan setelahnya.
- POE : Pijat olahraga (sport massage) adalah jenis pijat yang dirancang khusus untuk atlet dan individu yang aktif secara fisik. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kinerja, mencegah cedera, dan mempercepat pemulihan setelah aktivitas fisik. Berikut adalah beberapa karakteristik dan manfaat pijat olahraga
- DEEPSEEK : Pijat olahraga (sport massage) adalah jenis pijat yang dirancang khusus untuk atlet dan individu yang aktif secara fisik. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kinerja, mencegah cedera, dan mempercepat pemulihan setelah aktivitas fisik. Berikut adalah beberapa karakteristik dan manfaat pijat olahraga.
menurut
para ahli Johnson (2009) Sport massage adalah teknik
manipulasi jaringan lunak yang diaplikasikan pada atlet dengan tujuan
meningkatkan performa, mencegah cedera, dan mempercepat pemulihan setelah
latihan atau pertandingan.
Pada masa
india kuno masyarakat yang mendalami massage sudah mengenal beberapa Teknik
anatara lain gosokan (Effleurage), memijat (Petrissage), dan gerusan (Friction)
mereka melakukan pada jaringan-jaringan lunak di seluruh tubuh, dimulai dari
wajah, tubuh, kemudian anggota badan bagian atas dan bagian bawah ( Sport
Massage : 7).
Sejarah sport Massage
Akar Sejarah Kuno (Sebelum Abad ke-19)
Sport massage tidak muncul tiba-tiba. Akarnya dapat
ditelusuri kembali ke peradaban kuno yang sudah memahami manfaat sentuhan untuk
tubuh atletik.
- Yunani
Kuno (800 SM - 146 SM):
- "Minyak
dan Pasir": Atlet Yunani kuno adalah salah satu yang pertama
secara sistematis menggunakan pijatan. Sebelum bertanding, mereka diolesi
minyak dan dipijat untuk mempersiapkan otot-otot mereka. Setelah
pertandingan, mereka dipijat kembali untuk menghilangkan kelelahan dan
memulihkan kondisi.
- Galen
(129 M - 216 M): Seorang dokter terkenal yang merawat gladiator
Romawi, menulis tentang pentingnya pijatan dalam rutinitas atlet. Ia
membedakan tiga jenis pijatan: untuk mempersiapkan tubuh sebelum
berolahraga, untuk pemulihan, dan untuk mengobati cedera.
- Romawi
Kuno (27 SM - 476 M):
- Bangsa
Romawi mengadopsi dan mengembangkan praktik dari Yunani. Mereka membangun
pemandian umum (thermae) yang sering kali menyediakan layanan
pijat. Pijatan menjadi bagian integral dari budaya perawatan diri,
termasuk bagi para prajurit dan atlet.
- Tiongkok
Kuno (2700 SM - Sekarang):
- Pengobatan
Tradisional Tiongkok mengembangkan Tuina, sebuah bentuk
terapi manipulatif yang melibatkan pijatan, tekanan, dan peregangan untuk
memperbaiki aliran Qi (energi vital). Teknik-teknik ini digunakan untuk
mengobati cedera dan meningkatkan kesehatan, yang prinsipnya selaras
dengan sport massage.
- India
Kuno (1500 SM - Sekarang):
- Ayurveda,
sistem pengobatan tradisional India, telah lama menganjurkan pijatan
dengan minyak sebagai bagian dari gaya hidup sehat, termasuk untuk para
pejuang dan praktisi yoga.
Era Modern: Kelahiran Kembali dan Ilmiah (Abad ke-19 dan
Awal Abad ke-20)
Setelah "Zaman Kegelapan" di Eropa di mana pijatan
kurang populer, minat terhadapnya bangkit kembali berkat kemajuan ilmu
pengetahuan.
- Per
Henrik Ling (Swedia, 1776-1839):
- Sering
disebut sebagai "Bapak Pijat Barat Modern". Ia mengembangkan
sistem yang disebut Swedish Movement Cure (Penyembuhan
dengan Gerakan Swedia), yang kemudian menjadi dasar dari Pijat
Swedia.
- Meski
sport massage modern telah berevolusi, teknik dasar dari Pijat Swedia
(seperti effleurage, petrissage, tapotement)
menjadi fondasi teknikal dari sport massage.
- Dr.
Johan Mezger (Belanda, 1838-1909):
- Dialah
yang pertama kali mempopulerkan penggunaan istilah Prancis (effleurage, petrissage,
dll.) untuk menggambarkan teknik-teknik pijat, yang membantu
memstandarkan praktik pijat secara medis di Eropa.
Abad ke-20: Sport Massage Menemukan Identitasnya
Pada abad ini, sport massage mulai memisahkan diri dari
pijat umum dan menjadi disiplin ilmu yang spesifik.
- Olimpiade
Modern 1896 (Athena):
- Pijat
digunakan secara formal oleh para atlet Olimpiade, menandai pengakuannya
dalam dunia olahraga elit.
- Perang
Dunia I & II:
- Teknik
pijat digunakan untuk merehabilitasi tentara yang cedera. Pengalaman ini
memberikan banyak insight tentang efektivitas pijat untuk pemulihan
jaringan otot, yang kemudian diterapkan pada atlet.
- Dr.
James H. Cyriax (Inggris, 1904-1985):
- Dikenal
sebagai "Bapak Pengobatan Ortopedi", ia mengembangkan
teknik deep friction massage (pijat friksi dalam) yang
sangat berpengaruh dalam menangani cedera tendon dan ligamen pada atlet.
- Jack
Meagher (Amerika Serikat, 1924-1998):
- Sering
dijuluki "Bapak Sport Massage Modern di Amerika".
Pada 1950-an dan 1960-an, ia adalah pelopor yang secara aktif
mempromosikan pijat sebagai alat untuk meningkatkan performa,
bukan hanya mengobati cedera.
- Karyanya
dengan kuda balap dan atlet Olimpiade AS membuktikan bahwa pijat yang
tepat sebelum pertandingan (pre-event) dapat meningkatkan
fleksibilitas dan efisiensi otot.
- Puncak
Popularitas (1970-an - Sekarang):
- Lonjakan
Minat pada Kebugaran: Marathon, triathlon, dan olahraga rekreasi
menjadi populer, menciptakan pasar baru untuk terapi pemulihan.
- Ilmu
Pengetahuan Olahraga: Bidang seperti fisiologi olahraga dan
kinesiologi berkembang pesat. Penelitian mulai mendukung klaim manfaat
sport massage, seperti peningkatan sirkulasi darah, pengurangan asam
laktat, dan peningkatan rentang gerak.
- Institusionalisasi:
Organisasi seperti AMTA (American Massage Therapy Association) dan NCBTMB
(National Certification Board for Therapeutic Massage & Bodywork) di
AS membantu memstandarkan pendidikan dan sertifikasi, termasuk untuk
sport massage.
Perkembangan Terkini dan Masa Depan
- Integrasi
dengan Tim Olahraga: Saat ini, hampir setiap tim olahraga profesional
(sepak bola, basket, rugby) dan atlet elit memiliki terapis pijat olahraga
(sport massage therapist) dalam staf medisnya.
- Spesialisasi
yang Mendalam: Terapis sekarang sering berspesialisasi dalam olahraga
tertentu karena tuntutan fisik yang berbeda (misalnya, pijat untuk
perenang vs. untuk binaragawan).
- Teknologi
dan Alat Bantu: Teknik dan alat modern seperti Instrument-Assisted
Soft Tissue Mobilization (IASTM) seperti Graston Technique, foam
rolling, dan penggunaan kinesio tape sering dikombinasikan dengan pijat
tradisional.
- Fokus
pada Penelitian: Penelitian terus berlanjut untuk secara lebih
spesifik memahami mekanisme di balik efektivitas sport massage, misalnya
pada tingkat seluler dan neurologis.
Tujuan sport massage sangat dinamis dan berubah sesuai dengan waktu pemberiannya.
1.
Pre-Event Massage (Sebelum Pertandingan/Latihan)
- Waktu: 15-45 menit
sebelum pemanasan atau tepat sebelum aktivitas.
- Tujuan
Meningkatkan
Sirkulasi Darah dan Limfa: Teknik seperti effleurage cepat dan tapotement
bertindak sebagai "pompa" mekanis yang meningkatkan aliran darah,
mengantarkan lebih banyak oksigen dan nutrisi (glukosa) ke otot yang akan
bekerja.
Meningkatkan
Suhu Otot: Meningkatkan sirkulasi juga menaikkan suhu inti otot, mirip
dengan efek pemanasan dinamis. Otot yang hangat lebih lentur dan responsif.
Meningkatkan
Elastisitas dan Rentang Gerak (ROM): Otot dan fascia yang hangat dan
teraliri darah dapat meregang lebih baik, mengurangi resistensi terhadap
gerakan mendadak dan mengurangi risiko cedera seperti strain atau tear.
- Persiapan Mental: Ritual
pijat membantu atlet beralih dari keadaan istirahat ke keadaan siap
bertanding, meningkatkan fokus dan mengurangi kecemasan yang berlebihan.
2.
Intra-Event Massage (Selama Pertandingan/Latihan)
- Waktu: Dalam jeda singkat
(istirahat antar babak, peralihan nomor, waktu jeda).
- Karakteristik: Sangat
singkat (1-5 menit), fokus, dan ringan.
- Tujuan Utama: Mengelola
kelelahan dan mempertahankan kinerja.
- Tujuan Spesifik:
- Mengatasi Kelelahan Lokal: Memberikan
stimulasi ringan pada kelompok otot yang paling banyak digunakan dan
mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan.
- Mengurangi Akumulasi
Metabolit: Gerakan effleurage ringan membantu membuang produk sisa
metabolisme (seperti ion hidrogen dan asam laktat) yang mulai menumpuk
dan menyebabkan sensasi terbakar dan kelelahan.
- Menghilangkan Ketegangan
Ringan & Kram: Teknik peregangan pasif singkat atau petrissage
ringan dapat meredakan kekakuan atau kram awal.
- Menjaga Fokus Mental: Sentuhan
terapeutik singkat dapat menjadi pengingat fisik bagi atlet untuk tetap
rileks dan terkendali.
3.
Post-Event Massage (Setelah Pertandingan/Latihan)
- Waktu: 1-2 jam setelah
aktivitas berakhir (setelah proses pendinginan).
- Karakteristik: Lebih
lambat, dalam, namun tetap nyaman (bukan menyiksa).
- Tujuan Utama: Mempercepat
Pemulihan.
- Tujuan Spesifik:
- Meningkatkan Pembuangan
Produk Sisa Metabolisme: Ini adalah tujuan utama. Otot penuh dengan
produk sisa seperti asam laktat, ion hidrogen, dan radikal bebas
pasca-latihan berat. Effleurage dan petrissage yang diarahkan ke jantung
secara mekanis "memeras" dan membersihkan area tersebut, mempercepat
proses pembuangannya melalui sistem limfatik dan vena.
- Mengurangi Delayed Onset
Muscle Soreness (DOMS): DOMS disebabkan oleh micro-tears (robekan
mikroskopis) pada serat otot dan respons peradangan berikutnya. Sport
massage telah terbukti dalam berbagai penelitian dapat mengurangi
intensitas dan durasi DOMS dengan meningkatkan sirkulasi, yang membawa
sel-sel perbaikan dan mengurangi mediator peradangan.
- Merelaksasi Sistem Saraf
Pusat: Setelah aktivitas simpatis (fight or flight) yang tinggi,
tubuh perlu kembali ke keadaan parasimpatis (rest and digest). Ritme
pijatan yang menenangkan dan tekanan yang dalam membantu menurunkan detak
jantung, tekanan darah, dan kadar hormon stres seperti kortisol.
- Mengembalikan Panjang Otot
dan Fleksibilitas: Otot yang berkontraksi terus-menerus cenderung
memendek dan "mengeras". Pijatan membantu memisahkan serat otot
yang saling menempel, mengurangi hipertonisitas (ketegangan berlebihan),
dan mengembalikan panjang serta fleksibilitas normal otot.
- Mengidentifikasi Area
Bermasalah Awal: Terapis dapat merasakan adanya "simpul"
atau area yang lebih kencang dari yang lain, yang bisa menjadi titik awal
cedera di masa depan.
4.
Maintenance/Training Massage (Masa Pemeliharaan/Pelatihan)
- Waktu: Di sela-sela
jadwal latihan reguler, jauh dari hari pertandingan.
- Karakteristik: Komprehensif,
terapeutik, dan disesuaikan dengan kebutuhan individu atlet.
- Tujuan Utama: Pemeliharaan
Kondisi dan Pencegahan Cedera.
- Tujuan Spesifik:
- Mengidentifikasi dan
Mengatasi Ketidakseimbangan: Terapis yang terampil dapat mendeteksi
ketidakseimbangan otot, adhesi jaringan, dan restriksi fascia sebelum
berkembang menjadi cedera yang melemahkan.
- Mempertahankan Fleksibilitas
dan Rentang Gerak: Menjaga jaringan lunak tetap lentur dan sehat di
bawah tekanan latihan berulang.
- Meningkatkan Kualitas
Pemulihan: Membantu tubuh pulih lebih cepat dan lebih lengkap dari
sesi latihan yang berat, memungkinkan atlet untuk berlatih lebih keras
dan lebih konsisten.
- Penanganan Cedera Ringan: Teknik
seperti friction dapat digunakan secara spesifik untuk menangangi cedera
ringan seperti tendinitis atau memar.
Teknik
dasar sport massage
melibatkan
gerakan memanipulasi jaringan lunak seperti otot, tendon, dan ligamen untuk
meningkatkan performa fisik, mempercepat pemulihan, dan mencegah cedera,
terutama bagi individu yang aktif secara fisik. Teknik-teknik dasar yang umum
digunakan adalah Effleurage (menggosok), Petrissage (memeras dan mengangkat
otot), Friction (gesekan spiral), Shaking (menggetarkan), Tapotement (ketukan),
dan Vibration. Gerakan dilakukan dengan tekanan yang bervariasi, dimulai
dari tekanan ringan hingga tekanan yang lebih dalam untuk mengatasi titik-titik
kaku, dan umumnya dilakukan dengan arah dari bawah ke atas atau menuju
jantung.
Teknik-teknik Utama Sport Massage:
A. Effleurage
Effleurage adalah Teknik pemijatan berupa usapan lembut atau melulut dimulai dari menggunakan ujung jari dan dilanjutkan dengan teleapak tangan. Semua garakan harus searah dengan pembuluh vena/menuju ke jantung. Terdapat banyak cara untuk melakukan Teknik ini hal ini dikarenakan disesuaikan dengan kebutuhan. Seperti Teknik Effleurage di punggung beda dengan di tangan dan juga tidak semua macam euffleurage dapat digunakan untuk semua anggota tubuh. Teknik Fuffleurage ini memiliki efek relaksasi dan mempunyai manfaat untuk membersihkan kotoran pada permukaan kulit, memperlancar sirkulasi darah dan cairan getah bening, memperlancar pasokan gizi dalam otot. Gerakan menggosok lembut menggunakan telapak tangan yang membantu meratakan minyak atau krim dan merelaksasi otot. Tujuan pemanasan jaringan, meningkatkan aliran darah dan limfatik, relaksasi.
Cara:
-
Gunakan telapak tangan penuh.
-
Gerakkan tangan memanjang mengikuti arah serat otot (proksimal → distal atau sebaliknya sesuai kebutuhan).
-
Tekanan ringan–sedang, ritme stabil.
-
Digunakan di awal dan akhir sesi.
B. Petrissage
Petrissage merupakan prosedur massage dengan cara memberi tekanan, perasan pada bagian tubuh yang akan di massage. Melakukan Teknik ini si masseur sebaiknya dilakukan dengan nyaman dan berirama agar pasien merasa rilex. Untuk si pasien bagian yang mau di berikan manipulasi Petrissage harus rileks tidak tegang, Petrissage juga bisa dilakukan dengan berbagai macam cara disesuaikan dengan kebutuhan di bagian mana yang akan di beri manipulasi. Bisa menggunakan ke dua tangan secara bersamaan, bisa bergantian telapak tangan dan ibu jari tangan atau dengan jari-jari tangan sesuai otot-otot tubuh yang dimassage. Tujuan manipulasi ini adalah untuk mengistirahatkan otot, mengurangi ketegangan otot, melunakkan kontraksi otot, memaksimalkan metabolism tubuh dan menghilangkan kelelahan.Tujuan: melonggarkan ketegangan otot, meningkatkan elastisitas jaringan.
Cara:
-
Angkat dan remas otot dengan kedua tangan, seperti menguleni adonan.
-
Terapkan tekanan bergelombang, tidak menyakitkan.
-
Bisa dilakukan dengan teknik: circular kneading, wringing, picking up.
C. Shaking
Shaking merupakan gerakan menggoncang bagian tubuh yang akan di massage. Gerakan ini memerlukan gerakan cepat tangan karena harus menggoncang kearah kanan kiri serta bersamaan mendorong lembut kearah jantung. Gerakan disesuaikan dengan bentuk otot untuk menghindari rasa sakit yang dapat ditimbulkan. Teknik ini bermaksud untuk menempatkan bangunan-bangunan di bawah kulit seperti otot, pembuluh darah dan persyarafan yang ada bagian situ dikembalikan kepada tempatnya setelah melakukan aktivitas. Tujuan Shaking adalah untuk memulihkan ketegangan otot, mempercepat transport informasi syaraf ke jaringan tubuh, merelaksasi otot, mencegah kekejangan otot yang diakibatkan penumpukan asam laktat yang berefek akan mengurangi ruang gerak sendi. Mempercepat pasokan gizi yang dibutuhkan pada bagian-bagian tubuh. Shaking ini Menggetarkan jaringan otot untuk melepaskan ketegangan dan relaksasi. Tujuan: melepaskan ketegangan otot & meningkatkan mobilitas sendi.
Cara:
-
Pegang anggota tubuh (misal kaki bawah atau lengan).
-
Goyangkan dengan ritme lembut–sedang.
-
Cocok untuk relaksasi setelah latihan berat.
D. Friction
Friction adalah Teknik dasar massage yang menggunakan jari-jari tangan. Friction dalam Bahasa Indonesia diartikan dengan menggerus. Friction dapat dilakukan dengan menggunakan telapak tangan, ibu jari dan menggunakan siku jika area yang di aplikasikan Teknik ini memiliki permukaan yang tebal. Teknik ini bertujuan untuk mengurai timbunan sisa-sisa pembakaran kalori pada otot. Seperti kaku atau kebekuan yang terjadi dalam jaringan ikat. Friction bermanfaat untuk menormalkan peredaran darah, menaikkan suhu tubuh, mempercepat peredaran getah bening, mengistirahatkan otot yang Lelah setelah bertanding, mempercepat pasokan gizi pada jaringan tubuh. friction ini Menggunakan gerakan spiral dengan tekanan lebih dalam untuk meningkatkan sirkulasi darah ke area yang spesifik, seringkali untuk memecah adhesi atau jaringan parut. Tujuan: memecah adhesi, memperbaiki mobilitas jaringan, mengurangi nodul otot.
Cara:
-
Gunakan ujung jari (biasanya jari tengah & telunjuk) atau ibu jari.
-
Tekanan cukup kuat dan diarahkan secara melintang atau melingkar pada area spesifik.
-
Durasi singkat (20–60 detik) pada titik yang bermasalah.
E. Tappotement
Tappotement merupakan manipulasi massage dengan gerakan memukul area yang dimassage secara berirama dan terkontrol. Tappotement dapat dilakukan dengan posisi tangan mengepal, dengan telapak tangan atau dengan kedua telapak tangan di rapatkan lalu di bagian samping kelingking sebagai titik yang dikenakan ke pasien. Pukulan yang terkontrol ini memberikan rangsangan pada jaringan tubuh, dan mengakibatkan berbagai reaksi tergantung pada kecepatan, kekuatan dan waktu pukulan. Pukulan yang dilakukan dengan cepat dan waktu lama akan menimbulkan rangsangan yang lebih keras. Tujuan Tappotement adalah untuk memperlancar peredaran darah, mempertinggi tonus otot, mempercepat pasokan gizi pada jaringan,dan memperlancar metabolisme.
F. Walken
Walken dalam Bahasa Indonesia diartikan sebagai menggosok. Seperti Teknik Effleurage cuman memiliki perbedaan dalam pelaksanaannya . Walken menggosok daerah yang di massage secara melintang dengan kedua telapak tangan berbeda arah dan bergantian. Untuk maksut dan tujuan Walken hampir sama dengan Teknik Effleurage. Yang membedakan disini Walken dilakukan pada bagian tubuh berpenampang luas saja.
G. Skin Rolling
mencubit kelompok kulit kemudian ibu jari mendorong ke atas, jari-jari yang lain-lain mengikuti dan bergantian memegang kelompok kulit di atasnya, sehingga gerakannya menggelinding. Tujuan Skin Rolling adalah untuk melepaskan kulit dari jaringan ikat dibawahnya, melebarkan pembuluh kapiler bawah kulit, mempertinggi tonus, mempelancar peredaran darah dan memperbaiki pertukaran zat.
H. Vibration
Gerakan ini dimaksudkan untuk merangsang syaraf vegetative pada alat-alat dalam dan luar, untuk mempengaruhi alat-alat tersebut. Dalam pelaksanaan teknis manipulasi ini berbeda-beda menurut tempat daerah yang di massage. Goncangan pada perut hanya merupakan getaran kecil berbeda intensitas dengan Teknik Shaking. Anggota badan yang digoncang harus dalam keadaan rilek supaya hasilnya maksimal. Tujuan memberikan manipulasi Vibration ini adalah untuk mengendurkan otot, meningkatkan fleksibilitas jaringan-jaringan, menenangkan ketegangan syaraf pada daerah yang di massage.
LINK VIDIO
https://youtu.be/V-5OA2uierg?feature=shared
Komentar
Posting Komentar